10 Teori Pembentukan Jagat Raya

Posted on

Teori Pembentukan Jagat Raya – Pernahkah kalian memikirkan hal mengenai asal usul atau proses terbentuknya alam semesta / jagat raya ini? yang mana teori pembentukan/terbentuknya jagat raya ini banyak sekali macamnya. Apa saja teori pembentukan jagat raya? Nah, untuk itu simaklah pembahasan kami mengenai Materi Makalah Teori Pembentukan Jagat Raya meliputi Teori Big Bang, Keadaan Tetap, Ekspansi, Kuantum dan masih banyak lagi yang lainnya di bawah ini.

Teori Pembentukan Jagat Raya
Teori Pembentukan Jagat Raya

Pengertian Jagat Raya

Teori Pembentukan Jagat Raya
Teori Pembentukan Jagat Raya

Apa yang dimaksud dengan Jagat Raya? Sekitar tahun 700 – 600 SM, seseorang yang berasal dari Bangsa Babilonia, yang mana ia beranggapan jagat raya atau alam semesta adalah suatu ruangan atau selungkup di mana bumi yang datar sebagai lantainya, langit dan bintang sebagai atapnya.

Namun seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi anggapan dari seseorang berbangsa Babilonia tersebut lama-kelamaan mulai hilang dan mulai sirna.

Jagat raya / alam semesta adalah ruang yang tidak terbatas yang di dalamnya tersusun atas materi, termasuk tenaga dan juga radiasi. Jagat raya tidak bisa diukur, dalam arti batas-batasnya tidak mampu diketahui secara jelas.

Adapun galaksi, nebula, planet, asteroid, bintang, matahari, meteor, komet, dan bulan, itu semua hanya sebagian kecil dari materi yang ada di jagat raya yang dikenal oleh manusia yang hidup di Bumi.

Baca Juga : Sistem Tata Surya

Teori Pembentukan Jagat Raya

Teori Pembentukan Jagat Raya
Teori Pembentukan Jagat Raya

Pernahkah kalian memikirkan hal mengenai asal usul atau proses terbentuknya alam semesta / jagat raya ini? Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahkan kita semua akal untuk berfikir mengenai apa-apa yang ada di bumi maupun yang ada di langit sebagai ciptaan-Nya.

Meskipun hingga saat ini, masih banyak sisi gelap dari penciptaan alam semesta ini yang belum banyak diketahui oleh manusia. Berikut ini adalah penjelasan mengenai macam-macam jenis teori pembentukan jagat raya, yakni diantaranya ;

Teori Big Bang atau Teori Ledakan Dahsyat

Teori big bang (Bahasa Indonesia ; teori ledakan dahsyat / teori dentuman besar). Disebut dengan teori ledakan dahsyat / teori dentuman besar hal ini karena pada teori big bang, pembentukan alam semesta yang dimulai dari ledakan unsur jagat raya yang berkembang selama miliyaran tahun lamanya.

Teori big bang adalah pembentukan jagat raya yang mana partikel alam semesta yang memiliki tekanan suhu serta temperatur yang sangat panas menjadi padat, hal ini di sebabkan oleh suhu dari alam semesta yang sangat ekstrim hingga pemadatan tersebut terjadi hingga saat ini.

Sekitar awal tahun 2000-an beberapa ilmuan banyak yang mengkaji tentang teori big bang ini menetapkan teori big-bang bermula sejak 13 milyar tahun lalu dan pemadatan partikel jagat raya tersebut terus terjadi hingga saat ini bahkan hingga nanti (jangka waktu tidak dapat ditentukan)

Teori big bang merupakan teori pembentukan alam semesta yang paling kuat, yang mana penelitian tentang pembentukan jagat raya ini menunjukkan bukti–bukti yang sangat akurat.

Siapa penemu Teori Big Bang? – Teori big bang ini ditemukan oleh seorang ilmuwan yang mengkaji mengenai kosmografi alam semesta, ilmuan ini berasal dari Bangsa Belgia bernamana Georges Lemaitre.

George menemukan teori big bang dengan didasari oleh hukum relativitas yang ditemukan oleh Albert Einsten yang dihubungkan dengan hukum homogenitas & isotropi gerak ruang.

Kemudian pengamatan mengenai teori big bang ini dilanjutkan oleh Edwin Hubble dan Alexander Friedmann pada tahun 1929.

Dalam lanjutan pengamatan tersebut ditemukan, teori bahwa jarak antar partikel alam semesta begitu jauh dengan ukuran kecepatan cahaya serta partikel tersebut akan selalu bergerak dan menguatkan hukum teori big bang.

Pergerakan antar partikel galaksi mempunyai kecepatan yang tidak sama. Seperti pada gugusan bintang yang akan semakin jauh letaknya dengan bumi maka akan semakin cepat pergerakan tersebut.

Perbedaan kecepatan pergerakan partikel alam semesta ini akan menimbulkan terjadi tabrakan hingga meladak dengan mengeluarkan suara dentuman yang besar, dari hal inilah teori pembentukan jagat raya bernama teori big bang terjadi.

Baca Juga : Nama Nama Planet

Teori Kabut atau Teori Nebula

Teori Kabut atau teori nebula ditemukan oleh Immanuel Kant seorang ahli astrofisika pada tahun 1775. Teori kabut sebelumnya ditemukan oleh seorang ahli astrofisika asal Perancis, Simon De Laplace.

Teori kabut tersusun atas hidrogen, helium, dan juga debu angkasa yang kemudian melakukan rotasi dengan kecepatan yang sangat lambat sekali.

Helium, hidrogen dan debu angkasa tadi akan mulai menyusut karena temperatur dan juga tekanan suhu yang ada di jagat raya sangat rendah. Efek dari penyusutan ini adalah membentuk cakram datar dan ditengah nya ada sebuah bintang.

Fenomena tersebut sesuai dengan pengertian galaksi bima sakti, yakni matahari sebagai bintang berperan di pusatnya.

Cakram ini berputar terus menerus sesuai dengan revolusi planet galaksi bima sakti.

Dengan bukti yang bisa diterima secara logika inilah teori kabut / teori nebula bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.

Teori Keadaan Tetap atau Teori Stabil

Teori keadaan tetap merupakan teori yang mengatakan bahwa sejak miliyaran tahun yang lalu hingga saat ini bentuk alam semesta jagat raya ini tidak mengalami perubahan sama sekali.

Menurut teori keadaan tetap, jagat raya / alam semesta terdiri dari unsur hidrogen yang muncul dengan sendirinya. Adapun kmunculan zat lain yakni selain hidrogen akan memerlukan waktu yang sangat lama untuk suatu atom terbentuk di jagat raya/alam semesta ini.

Teori keadaan tetap ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli Astrofisika berkebangsaan inggris bernama Fred Hoyle.

Menurutnya, teori keadaan tetap jagat raya muncul dengan sendirinya yang mana setiap waktu akan memproduksi zat baru di dalamnya.

Zat yang baru yang terbentuk tersebut oleh Fred Hoyle dinamakan galaksi. Menurut Fred Hoyle, teori keadaan tetap disini galaksi akan semakin menjauh dan akan digantikan oleh galaksi yang baru.

Penganut teori keadaan tetap yang lain mendefinisikan bahwa bintang dan juga beberapa partikel jagat raya yang lain merupakan wujud zat baru.

Teori Mengembang atau Teori Ekspansi

Pada dasarnya teori mengembang / teori ekspansi adalah jagat raya yang terbentuk karena adanya zat hidrogen mengembang yang munul karena adanya suhu ekstrim di ruang alam semesta.

Reaksi zat hidrogen yang mengembang tersebut asal mula dari teori mengembang / teori ekspansi. Namun Teori mengembang / teori ekspansi ini belum diketahui secara jelas ilmuwan ahli jagat raya siapa yang menemukan teori ini.

Zat hidrogen yang mengembang terjadi kurang lebih selama 30 milyar tahun lalu sebelum pada akhirnya membentuk galaksi dan juga partikel–partikel alam semesta seperti saat ini.

Namun karena suhu jagat raya yang dingin nya sangat luar biasa, partikel alam semesta tidak selalu mengambang. Terkadang meredup, hal inilah yang digunakan sebagai dasar bahwa teori mengembang / teori ekspansi kurang cocok jika digunakan sebagai dasar teori pembentukan jagat raya.

Teori Kuantum

Teori kuantum ditemukan oleh William Lane Craig seorag ahli astrofisika, pada tahun 1966. Isi dari teori kuantum ini adalah bahwa alam semesta bersifat kekal.

William Lane Craig berpendapat bahwa alam semesta telah ada sejak dulu dan terjadi dengan sendirinya dan akan selalu ada. Dan tidak ada material material yang sebagai pembentuk alam semesta di dalamnya.

Teori Planetesimal

Teori Planetesimal ditemukan oleh Chamberlein dan F. R. Moulton dua ahli astrofisika berkebangsaan Amerika Serikat. Teori planetesimal ini ditemukan pada tahun 1911.

Teori ini mengatakan bahwa matahari sebagai bintang yang berpapasan dengan bintang lainnya. Karena efek papasan inilah terjadi atau menyebabkan adanya efek saling tarik menarik dari masing – masing gaya gravitasi bintang.

Fenomena tarik–menarik antar gravitasi bintang ini kemudian menyebabkan partikel bintang tertarik keluar dan kemudian membentuk partikel yang baru di alam semesta. Partikel ini membentuk planet.

Teori Protoplanet

Menurut Teori Protoplanet, jagat raya terbentuk dari sekelompok gas dan juga debu yang berada dan bertebaran di luar angkasa. Teori protoplanet ini bermula sejak 5 milyar tahun yang lalu.

Teori protoplanet ini berasal dari partikel gas & debu yang mampet. Proses mampetnya partikel gas dan debu ini tertarik menuju ke bintang yang dikarenakan adanya gaya gravitasi bintang. Lalu kemudian berputar mengelilingi bintang dan akhirnya disebutlah dengan planet.

Siapa penemu Teori Protoplanet? – Teori Protoplanet ditemukan oleh Carl von Weizsaeker, ahli astronomi berkebangsaan Germany pada tahun 1940-an. Teori protoplanet kemudian dikembangkan atau dilanjutkan oleh P. Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekar.

Teori Bintang Kembar

Teori bintang kembar ditemukan tahun 1930. Namun belum jelas siapa ilmuwan yang berhasil menemukan toeri bintang kembar.

Teori pembentuk jagat raya/alam semesta yang dinamakan teori bintang kembar ini mengatakan bahwa jagat raya terbentuk sebab terjadi tabrakan sesama bintang yang pada akhirnya salah satu bintang tersebut meledak.

Gaya gravitasi  bintang ini berpengaruh terhadap partikel baru yang terjadi karena adanya/ atau dampak dari tabrakan sesama bintang tersebut.

Gaya gravitasi bintang menyebabkan munculnya partikel–partikel yang bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak karena efek tabrakan bintang. Kemudian partikel–partikel tersebut akhirnya disebut sebagai bagian dari ciri planet.

Teori Kondensasi

Teori Kondensasi merupakan pembentukan jagat raya, sebab bola kabut raksasa yang ber-evolusi membentuk cakram dengan bola gas yang menjadi pusatnya. Teori kondensasi ini ditemukan oleh seorang astronom kelahiran Belanda, yang bernama Gerard Peter Kuiper.

Baca Juga : Peta Indonesia

Teori Pasang Surut

Teori pasang surut adalah teori pembentukan jagat raya yang berasal dari bola gas panas yang mana pada akhirnya mendingin disebabkan oleh temperatur dan tekanan suhu di luar angkasa yang sangat dingin. Pendinginan bola gas itu tadi kemudian menyusut dan terbagi menjadi keping – keping yang disebut dengan planet.

Apa itu Jagat Raya?

Sekitar tahun 700 – 600 SM, seseorang yang berasal dari Bangsa Babilonia, yang mana ia beranggapan jagat raya atau alam semesta adalah suatu ruangan atau selungkup di mana bumi yang datar sebagai lantainya, langit dan bintang sebagai atapnya.

Apa itu Teori Kuantum?

Teori kuantum ditemukan oleh William Lane Craig seorag ahli astrofisika, pada tahun 1966. Isi dari teori kuantum ini adalah bahwa alam semesta bersifat kekal.
William Lane Craig berpendapat bahwa alam semesta telah ada sejak dulu dan terjadi dengan sendirinya dan akan selalu ada. Dan tidak ada material material yang sebagai pembentuk alam semesta di dalamnya.

Apa itu Teori Big Bang?

Teori big bang (Bahasa Indonesia ; teori ledakan dahsyat / teori dentuman besar). Disebut dengan teori ledakan dahsyat / teori dentuman besar hal ini karena pada teori big bang, pembentukan alam semesta yang dimulai dari ledakan unsur jagat raya yang berkembang selama miliyaran tahun lamanya.

Siapa penemu Teori Big Bang?

Teori big bang ini ditemukan oleh seorang ilmuwan yang mengkaji mengenai kosmografi alam semesta, ilmuan ini berasal dari Bangsa Belgia bernamana Georges Lemaitre.

George menemukan teori big bang dengan didasari oleh hukum relativitas yang ditemukan oleh Albert Einsten yang dihubungkan dengan hukum homogenitas & isotropi gerak ruang.

Kemudian pengamatan mengenai teori big bang ini dilanjutkan oleh Edwin Hubble dan Alexander Friedmann pada tahun 1929. Dalam lanjutan pengamatan tersebut ditemukan, teori bahwa jarak antar partikel alam semesta begitu jauh dengan ukuran kecepatan cahaya serta partikel tersebut akan selalu bergerak dan menguatkan hukum teori big bang.

Demikianlah pembahasan kami mengenai Materi Makalah Teori Pembentukan Jagat Raya Lengkap. Baca juga Peta Negara Maju dan Berkembang. Terima kasih telah berkunjung, semoga artikel ini bermanfaat untuk sahabat Yuksinau.co.id semua.