Metamorfosis Belalang – Siklus Hidup Belalang dan Penjelasannya

Posted on

Metamorfosis Belalang – Siklus Hidup Belalang dan Penjelasannya || Sebelumnya kami telah membahas secara lengkap mengenai metamorfosis nyamuk, nah pembahasan kali ini, kita akan melihat metamorfosis belalang yang dalam hal ini meliputi proses, penjelasan, dan perumpamaan.

Belalang adalah contoh serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Belalang tidak melalui tahap kepompong atau pupa selama transformasi seperti kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna.

Metamorfosis belalang hanya melalui tahap telur, nimfa dan dewasa (imago). Metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabolik adalah proses transformasi hewan yang tidak sempurna.

Hewan yang telah mengalami metamorfosis tidak sempurna dapat dicirikan oleh bentuk anak yang mirip dengan induknya, tetapi ada bagian tubuh yang belum terbentuk, seperti tengkorak. Kembali.

Belalang juga sering menjadi serangga yang berbahaya bagi pertanian. Sifat rakus menyebabkan mereka memakan daun-daun tumbuhan. Tapi belalang juga memainkan peran penting.

Hewan-hewan ini mampu menjaga keseimbangan ekosistem, terutama ekosistem lapangan. Belalang dimangsa oleh berbagai jenis burung.

Metamorfosis Belalang
Metamorfosis Belalang

Penjelasan Mengenai Metamorosis Belalang

Metamorfosis Belalang - Siklus Hidup Belalang dan Penjelasannya
Metamorfosis Belalang – Siklus Hidup Belalang dan Penjelasannya

Siklus hidup belalang meliputi proses metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis tidak sempurna, atau hermimetabolus, adalah proses perkembangan yang melewati tahap telur, yang menetas menjadi nimfa dan berkembang menjadi imago atau dewasa. Agar lebih jelas, berikut siklus hidup belalang beserta foto dan penjelasannya.

1. Telur

Saat bertelur, belalang betina meletakkan telur yang telah dibuahi berupa kapsul telur di pasir atau serasah daun. Setiap polong berisi 10 hingga 300 butir telur yang berbentuk seperti butiran beras.

Telur belalang membutuhkan waktu sekitar 10 bulan untuk akhirnya menetas dan menjadi nimfa. Telur-telur ini juga bisa tetap tidak aktif di musim gugur dan musim dingin.

2. Nimfa Belalang

Setelah menetas, nimfa muda, atau belalang, mulai memakan daun tanaman yang lembut dan dingin.

Pada tahap ini, belalang berwarna cerah, tidak memiliki sayap, dan juga tidak memiliki alat reproduksi.

Pada umumnya nimfa mengalami 5-6 proses molting, perubahan bentuk dan struktur tubuhnya hingga dewasa.

Pada saat ini dalam siklus hidup belalang, dibutuhkan waktu 5 hingga 10 hari, tergantung pada spesies dan iklimnya, sebelum mereka tumbuh dan mengembangkan bantalan sayap.

3. Imago (Belalang Dewasa)

Setelah 25-30 hari, sayap kepompong akan berkembang sempurna dan siklus hidup belalang akan lengkap.

Selain memiliki sayap yang sempurna, belalang dewasa juga mencapai kematangan seksual dalam waktu 15 hari dan bertahan sekitar 30 hari.

Kesimpulannya, waktu yang dibutuhkan untuk siklus hidup belalang dari telur hingga dewasa adalah kurang lebih 11 bulan. Umur belalang itu sendiri adalah sekitar 12 bulan.

Nah, itulah siklus hidup belalang dari telur hingga imago atau belalang dewasa, Toppers!

Serangga ortopterik ini juga memiliki proses metamorfosis tidak sempurna, hanya memiliki tiga tahap perkembangan.

Selama proses kawin, belalang berkembang biak dengan bertelur dan dapat menghasilkan hingga 300 butir telur.

Telur-telur tersebut menetas dan menjadi nimfa yang kemungkinan bertahan hidup hanya 50% karena predator seperti burung, tikus dan kadal.

Belalang dewasa yang sudah memiliki organ reproduksi akan kembali kawin dan berkembang biak.

Video Proses Metamorfosis Belalang

Penjelasan Morfologi dan Anatomi Belalang

Tubuh belalang memiliki 3 bagian utama yaitu kepala, toraks (thoraks) dan lambung (lambung). Belalang juga memiliki 6 enam kaki, 2 pasang sayap dan 2 antena.

Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat dan kaki depan yang pendek digunakan untuk berjalan. Bahkan tanpa telinga, belalang bisa mendengar.

Sistem pendengaran belalang disebut gendang telinga dan terletak di perut dekat sayap.

Gendang telinga berbentuk seperti piringan bundar besar yang terdiri dari sejumlah prosesor dan saraf yang digunakan untuk memantau getaran di udara, dengan fungsi yang sama seperti gendang telinga manusia. Tidak ada pernapasan melalui trakea.

Tidak ada 5 mata (2 mata majemuk dan 3 mata bintik). Belalang termasuk dalam kelompok hewan yang memiliki tulang luar (eksoskeleton). Contoh hewan lain yang memiliki rangka luar adalah kepiting dan lobster.

Belalang betina dewasa berukuran 58-71mm lebih besar dari belalang jantan dewasa sedangkan belalang jantan berukuran 49-63mm dan berat sekitar 2-3 gram.