Contoh Cerita Rakyat

Posted on

Contoh Cerita Rakyat – Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai contoh dan pengertian cerita rakyat Malin Kundang dan Sampuraga. Tapi sebelumnya untuk kalian yang ingin menjelajahi situs pendidikan lebih lengkap kalian bisa mengunjungi Waheedbaly.com. Nah, langsung saja untuk kalian yang penasaran dengan cerita-cerita tersebut, mari simak contoh cerita rakyat di bawah ini.

Contoh Cerita Rakyat
Contoh Cerita Rakyat

Pengertian Teks Cerita Rakyat

Contoh Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan cerita yang berkembang di setiap daerah yang biasanya menceritakan asal-usul yang terjadi pada suatu daerah. Cerita rakyat menjadi salah satu bentuk cerita khas tradisional yang disampaikan oleh nenek moyang secara turun temurun.

Cerita rakyat merupakan bagian dari sebuah dongeng. Cerita rakyat biasanya disampaikan secara lisan dan berkembang melalui cerita para orang tua.

Banyak yang mengatakan cerita rakyat merupakan suatu bentuk dari sastra lisan. Pada dasarnya pembuat dari cerita rakyat tersebut tidak diketahui identitas pengarangnya.

Contoh Cerita Rakyat

Cerita rakyat sampai saat ini masih menjadi salah satu cerita yang sanagat digemari oleh masyarakat. Berikut ini merupakan beberapa Contoh dari Cerita Rakyat, yaitu :

Malin Kundang

Dahulu disebuah desa tinggal seorang wanita miskin yang hidup bersama dengan anak laki lakinya yang bernama Malin Kundang. Wanita itu bekerja sebagai seorang nelayan.

Penghasilan yang ia dapat tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka berdua, sehingga mereka hidup dalam kekurangan. Hari demi hari mereka lewati dengan kondisi perekonomian yang sama.

Saat Malin Kundang sudah dewasa, ia memutuskan pergi ke kota besar untuk mengadu nasibnya . “Bu, Malin ingin ke kota untuk mengadu nasib, Barangkali dengan cara Malin pergi ke kota dapat menaikkan derajat kita, bu,” ucap Malin sebelum ia pergi ke kota.

Dengan perasaan sedih, ibu Malin pun mengizinkan untuk mengadu nasib ke kota. Setelah kepergian Malin, ibunya sangat merasa kesepian. Setiap hari ibu Malin selalu merenung dan memikirkan keadaan Malin di sana.

Ibu Malin jadi sering sakit-sakitan. Ibu malin sangat merindukan anaknya yang entah dimana dia berada. Semenjak Malin meninggalkan ibunya ia tidak pernah memberi kabar kepada Ibunya.

Setelah beberapa tahun berlalu, Malin sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin mempunyai banyak kapal dimana-mana dan mempunyai harta yang berlimpah. Kini hidupnya sudah tidak susah lagi, bahkan ia sudah menikah dengan gadis kaya yang sangat cantik.

Pada suatu hari Malin pulang kedesa, Karna merindukan tanah kelahirannya. Malin pulang ke desanya menggunakan kapal yang besar bersama dengan istri dan juga awak kapal. Ia juga membawa banyak uang yang akan dibagi-bagikan kepada penduduk desa tersebut.

Malin sudah sampai di desa tempat dia dilahirkan. Dengan sombongnya ia membagikan uang yang ia bawa kepada para penduduk di desa. Penduduk desa berebutan mengambil uang yang di bagi bagikan. Penduduk yang ada di desa itu pun sangat senang karna kedatangan Malin. Namun, di antara kerumunan penduduk ada yang mengenalinya, yaitu tetangganya sendiri. Lalu orang itu pergi ke rumah Malin, hendak menyampaikan kabar gembira ini kepada Ibu Malin.

Ibu Malin yang mendapat kabar tersebut merasa sangat senang sampai meneteskan air mata bahagia. Ia langsung berlari menemui anaknya Malin. Namun saat sampai disana, Malin pura- pura tidak mengenali ibunya, karna ia malu melihat keadaan lusuh ibunya. Lalu Malin mengusir ibunya dengan mendorong sambil membentaknya dengan nada yang tinggi.

Ibu malin pun menangis melihat perlakuan anaknya. Ibu malin merasa sakit hati, lalu ia mengadahkan kedua tangannya. kemudian ia berdoa dengan hati yang pilu, “Ya, Tuhanku, apabila dia bukan anakku, aku akan maafkan perbuatannya. Tapi apabila dia memang benar anakku Malin Kundang, aku minta keadilanmu, Ya Tuhan!” ucapnya sambil menangis. Kemudian cuaca di tengah laut yang tadinya cerah, mendadak berubah menjadi gelap. Hujan tiba-tiba turun dengan teramat lebatnya. Dan petir saling bersautan. Tak lama kemudian Malin pun berubah menjadi sebuah batu.

Sampuraga

Cerita rakyat Sampuraga berasal dari Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Cerita rakyat ini tentang anak laki-laki yang durhaka pada ibunya yang dikutuk menjadi sebuah kolam yang berada di Mandailing.

Masyarakat sekitar menganggap semua yang ada di sekitar kolam adalah jelmaan dari acara pernikahan Sampuraga yang terkena kutukan, karena malu tidak mau mengenali ibunya saat ibunya datang ke acara pernikahannya.

Dahulu di daerah Padang Bolak, Sampuraga dan seorang janda miskin yaitu ibunya tinggal di gubuk yang sudah tidak layak di tinggali. Mereka setiap hari bekerja di ladang milik orang lain.

Pada suatu hari Sampuraga dengan majikannya yang memiliki ladang tersebut menyarankan ia untuk merantau ke daerah yang subur dan masyarakatnya hidup makmur, yaitu daerah Mandailing. Terpikir olehnya untuk pergi merantau demi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik agar tercapai cita-citanya untuk membahagiakan ibunya.

Sampuraga meminta restu ibunya dan berjanji dengan ibunya nanti kalau ia sukses akan pulang. Akhirnya mereka berpisah dengan rasa sedih. Ia berjalan sampai di Pidoli, Mandailing. Ia adalah seorang pekerja yang bekerja dengan pedagang yang sangat terkenal akan kekayaannya.

Sampuraga sudah dipercaya oleh majikannya karna ia merupakan seorang yang pekerja keras dan memiliki sifat yang jujur. Kemudian ia diberi uang agar ia dapat membuka usaha. Usaha Sampuraga maju dan sukses, disamping itu Sampuraga juga terkenal sebagai seorang pengusaha muda. Sampai ia melupakan ibunya yang masih tinggal di gubuk.

Sang majikan senang melihat kesuksesan Sampuraga dan berniat untuk menjodohkannya dengan putrinya, yang merupakan gadis yang sangat cantik di Pidoli.

Sebelum acara pernikahan Sampuraga sudah menyiapkan kambing dan kerbau untuk disembelih. Sudah menjadi adat masyarakat wilayah Mandailing bagi pedagang-pedagang kaya mengadakan acara pernikahan besar-besaran. Berita tentang pernikahan Sampuraga ini sudah tersebar luas hingga sampai ke telinga ibunya.

Ibunya tak percaya bahwa seorang anak laki-lakinya berkeluarga dengan putri dari seorang pedagang kaya. Dengan rasa penasaran sang ibu pun memutuskan untuk pergi ke daerah Pidoli untuk memastikan apa benar anaknya yang mengadakan acara pernikahan tersebut.

Sampai di acara pernikahan banyak warga yang menyaksikan acara pernikahan Sampuraga. Sang ibu yang sudah tua, jalan tertatih tatih.Ia terkejut melihat pemuda yang tampan dan gagah itu adalah anaknya duduk di pelaminan bersama seorang putri yang sangat cantik. “Sampuragaaaaa….”teriak ibu tua itu dari kejauhan. Sang ibu berlari mendekati Sampuraga dan mengatakan bahwa ia ialah ibu kandungnya.

Sampuraga merasa malu melihat ibunya yang miskin, tua, dan mengenakan pakaian compang-camping dilihat oleh sang istri. Lalu, ia tidak mengakui bahwa ibu tua itu adalah ibu kandungnya dan malah menyuruh penjaga untuk mengusirnya.

Sang ibu merasa sakit hati dan membuat muka yang sudah keriput tersebut basah kuyup akan derasan air mata dan kekeselan yang ia rasakan. Lalu, ia berdoa kepada Tuhan “Ya, Tuhanku! Jika memang benar pemuda itu Sampuraga, berikanlah kepadanya suatu pelajaran! Pemuda itu sudah mengingkari janji yang telah ia ucapkan kepada ibu kandungnya sendiri”.

Pada saat itu seketika langit langsung menghitam. Petir mulai menyambar dan bersahut-sahutan. Kemudian, hujan pun mulai turun diikuti suara petir yang menggelegar. Banjir yang deras telah melahap semua orang yang ada di acara pernikahan Sampuraga, tak seorangpun yang selamat dari banjir tersebut.

Kemudian daerah Mandailiang telah menjadi air kolam yang panas, terdapat berbagai batu yang menyerupai kerbau. Masyarakat sekitar menganggap bahwa itu adalah Sampuraga. Sejak itulah tempat tersebut dinamai “Kolam Sampuraga”oleh masyarakat sekitar.

Demikian materi kami kali ini megenai pengertian cerita rakyat dan contohnya cerita Malin Kundang dan Sampuraga. Kalian juga bisa mengunjungi artikel kami yang lain. Terima kasih telah berkunjung.

Artikel lainnya: